Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Cerita dongeng penyesalan burung hitam

√ Cerita dongeng penyesalan burung hitam - Selamat berjumpa kembali sahabat SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, Senang dapat bertemu anda kembali untuk membahas materi atau artikel √ Cerita dongeng penyesalan burung hitam, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga pembahasan postingan atau artikel kategori Artikel Dongeng, yang kami tulis ini dapat anda pahami. Tanpa memperpanjang basa-basi lagi, kami sampaikan selamat membaca.

Seberapa dalam artikel √ Cerita dongeng penyesalan burung hitam ini dapat kami bahas dan jabarkan kepada anda, kiranya tidak mengurangi makna. Kami hanya berpesan kepada pembaca SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, jadikan artikel kami ini sebagai materi tambahan. Jika masih kurang lengkap, pembaca dapat menambah wawasan dengan mencari artikel serupa diblog lainnya atau menanyakan langsung kepada pakar yang mahir dengan masalah √ Cerita dongeng penyesalan burung hitam. Selamat menambah wawasan!

√ Cerita dongeng penyesalan burung hitam

Seekor burung hitam hinggap di salah satu ranting pohon yang berdiri tegap di depan rumah petani. Dia melihat rumah petani penuh dengan gabah-gabah kering. Tentunya akan mengenyangkan perutnya yang tengah keroncongan. Seharian itu dia belum makan.

Burung hitam pun terbang mendekat ke gabah-gabah kering, berharap bisa memakan gabah. Sayangnya, baru dia mendarat, petani keluar dari dalam rumahnya. Melihat burung hitam, petani langsung mengusirnya. Segera burung hitam terbang, dan hinggap di pohon depan rumah petani lagi.

Dari kejauhan burung hitam melihat petani memberi makan burung-burung putih peliharaannya. Burung hitam bEmiat ingin bergabung. Setidaknya dia tidak begitu takut berhadapan sesama burung.

Burung hitam pun terbang dan mendarat di kandang burung-burung putih. “Hei, siapa kamu?” salah satu burung putih bertanya.

“Aku burung hitam. Aku ingin meminta sedikit makanan darimu,” kata burung hitam.

“Pergilah! Tak ada apapun untukmu. Ini makanan untuk kami dari petani pemilik kami,” burung putih lainnya mengusir burung hitam.

Burung hitam pun pergi.

Saat terbang, dia melihat sekaleng cat putih teronggok. Tanpa pikir panjang burung hitam segera menceburkan dirinya ke dalam cat. Seluruh bulunya menjadi putih.

Burung putih kembali ke kandang burung putih. Tak ada yang mencurigainya. Burung hitam yang telah menjadi “burung putih” pun makan dengan lahap tanpa gangguan.

Setelah selesai, dia ikut nimbrung dengan gerombolan burung putih. Namun suaranya yang parau membuat burung-burung putih menyadari kalau "burung putih" itu adalah burung hitam. Mereka mengusirnya.

Burung hitam tak peduli, toh dirinya sudah kenyang. Dia kembali menuju sarangnya dimana teman-temannya yang berwarna hitam juga telah menunggu.

Alangkah terkejutnya dia ketika teman-temannya malah mengusirnya. “Hai teman ini aku, teman kalian,” kata si burung hitam yang bulunya masih berwarna putih.

“Hahaha, bagaimana mungkin kamu mengaku sebagai teman kami. Bulumu saja putih. Jangan bohongi kami, pergilah!” tukas salah satu burung hitam.


Burung hitam yang bulunya masih berwarna putih pergi tak tentu arah. Dia menyesal mengubah dirinya menjadi putih hanya untuk memenuhi nafsunya saja.


Penutup Artikel √ Cerita dongeng penyesalan burung hitam

Demikian artikel √ Cerita dongeng penyesalan burung hitam kali ini, semoga bisa memberi manfaat untuk anda semua pembaca blog SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM. Allright, sampai jumpa pada postingan artikel lainnya.

Baru saja anda membaca artikel √ Cerita dongeng penyesalan burung hitam dengan alamat link https://smkn1serikualalobam.blogspot.com/2010/01/cerita-dongeng-penyesalan-burung-hitam.html

Artikel √ Cerita dongeng penyesalan burung hitam ini kami arsipkan pada kategori Dongeng.

Post a Comment for "√ Cerita dongeng penyesalan burung hitam"