Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Cerpen Zona Nol part 7 – menuju Windsville dengan tenang

√ Cerpen Zona Nol part 7 – menuju Windsville dengan tenang - Selamat berjumpa kembali sahabat SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, Senang dapat bertemu anda kembali untuk membahas materi atau artikel √ Cerpen Zona Nol part 7 – menuju Windsville dengan tenang, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga pembahasan postingan atau artikel kategori Artikel Cerpen, yang kami tulis ini dapat anda pahami. Tanpa memperpanjang basa-basi lagi, kami sampaikan selamat membaca.

Seberapa dalam artikel √ Cerpen Zona Nol part 7 – menuju Windsville dengan tenang ini dapat kami bahas dan jabarkan kepada anda, kiranya tidak mengurangi makna. Kami hanya berpesan kepada pembaca SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, jadikan artikel kami ini sebagai materi tambahan. Jika masih kurang lengkap, pembaca dapat menambah wawasan dengan mencari artikel serupa diblog lainnya atau menanyakan langsung kepada pakar yang mahir dengan masalah √ Cerpen Zona Nol part 7 – menuju Windsville dengan tenang. Selamat menambah wawasan!

√ Cerpen Zona Nol part 7 – menuju Windsville dengan tenang

Gerald dan Amanda telah bergerak. Di tengah jalan, mereka bertemu dengan Matt – temannya Gerald yang selamat dari peristiwa kondisi “nol”. Kini, mereka bertiga menuju Windsville. Bagaimana selanjutnya? Baca kisah selanjutnya dalam cerpen baru di blog 365 Cerita Rakyat Indonesia.

Sebelumnya, kamu bisa membaca cerpen Zona Nol part 6 disini.

Cerita pendek Zona “Nol” part 7 – menuju Windsville dengan tenang


 temannya Gerald yang selamat dari peristiwa kondisi  √  Cerpen Zona Nol part 7 – menuju Windsville dengan tenang
Ilustrasi Zona Nol.

Sebagian besar, perjalanan ke Windsville tenang. Amanda memastikan untuk menjauh dari jalan raya, yang merupakan ladang pembunuh para penembak jitu, dan mengambil jalan-jalan belakang di mana kerusuhan telah terjadi. Dan ketika mereka menemukan kebakaran mobil atau sekelompok perusuh, Amanda menginjak gas dan tidak membelok untuk siapa pun. Dalam kebanyakan kasus, mereka lewat tanpa insiden. Hanya ada satu kali mereka ditembak. Tidak ada yang terkena.

Ketika mereka menaiki jalan panjang yang kosong, mereka bertiga mendengarkan laporan berita di radio mobil. Banyak stasiun berada dalam kondisi statis usai kondisi "nol". Mereka tidak dibayar, jadi mengapa melakukannya?

Tetapi, tetap ada beberapa stasiun yang melakukan siaran, tampaknya merasakan "tugas" sebagai pers untuk menjaga negara bersatu lebih penting dibandingkan menyelamatkan diri sendiri. Dan salah satu stasiun radio itu adalah 106,3 FM, dimana penyiar yang masih melakukan tugasnya itu adalah Ronny Danez di acara ‘Danez in the Morning’. Sebuah acara radio rutin beken di kalangan remaja.

Biasanya, Danez melakukan siaran dengan joke yang garing, tapi sejak kondisi "nol" berlaku gaya siarannya berubah seratus delapan puluh derajat. Dia punya berita, tips, dan opini berguna yang relevan untuk kondisi saat ini. Gerald mendengarkannya setiap kali ada kesempatan. Begitu juga Amanda. Matt juga begitu.

“Angkatan Darat telah mendirikan kemah dengan makanan dan tempat tinggal di kota-kota di seluruh negeri. Jika kau tinggal di dekat kota besar, mungkin beberapa diantara mereka ada di sekitarmu. Jadi, jika kau tidak berada di kota-kota utama dan tidak memiliki akses ke makanan – pergilah ke kota-kota tersebut. Tetapi berhati-hatilah. Menjauh dari jalan raya. Kantong-kantong kekerasan bermunculan di mana-mana,"  kata Danez berkicau dalam siarannya.

Kemudian, Danez melanjutkan, "Jika kau salah satu dari orang-orang ini, menjadi kasar, mencuri, memperkosa, membunuh seperti yang digambarkan oleh penelepon saya ... semoga Tuhan memaafkanmu. Karena saya tidak tahu bahwa saya tidak bisa memaafkan hal tersebut. Apakah kita orang biadab? Apakah kita tidak lebih dari binatang?"

"Jadi, menurutmu siapa yang melakukannya?" kata Matt, setelah mendengar kicauan Danez itu.

Gerald memutarkan ke kiri knop volume radio mobil, dan suara kasar Ronny Danez menghilang. “Saya dengar itu adalah peretas Tiongkok. Dia hanya bocah! Lebih muda dari kita," sahutnya kemudian.

"Aku tidak peduli bagaimana itu terjadi," kata Amanda. "Aku hanya ingin menemukan ayahku dan pergi ke kamp."

"Ayahmu?" Matt tertarik pernyataan Amanda. "Dimana dia?"

“Di Windsville. Sama seperti adik perempuan Gerald. "

"Bagaimana dengan orang tuamu, Gerald?" Matt mengalihkan pertanyaannya kepada Gerald.

"Mereka tidak berhasil ..."

"Bagaimana denganmu, sob?" tanya Amanda balik, matanya memperhatikan air muka Matt di spion dalam. "Kenapa orang tuamu tidak bergabung denganmu di Sunshine Acres?"

Dia menatap ke luar jendelanya. "Mereka juga tidak berhasil. Aku sendirian sekarang."

"Tidak, tidak," kata Gerald. “Kau memiliki kami. Kita bersama dalam hal ini."

Baca lanjutan kisah ini dalam cerpen Zona "Nol" part 8.


Penutup Artikel √ Cerpen Zona Nol part 7 – menuju Windsville dengan tenang

Demikian artikel √ Cerpen Zona Nol part 7 – menuju Windsville dengan tenang kali ini, semoga bisa memberi manfaat untuk anda semua pembaca blog SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM. Allright, sampai jumpa pada postingan artikel lainnya.

Baru saja anda membaca artikel √ Cerpen Zona Nol part 7 – menuju Windsville dengan tenang dengan alamat link https://smkn1serikualalobam.blogspot.com/2010/01/cerpen-zona-nol-part-7-menuju.html

Artikel √ Cerpen Zona Nol part 7 – menuju Windsville dengan tenang ini kami arsipkan pada kategori Cerpen.

Post a Comment for "√ Cerpen Zona Nol part 7 – menuju Windsville dengan tenang"