Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Cerita Rakyat Indonesia #134: Sawunggaling, Cerita Legenda Asal Surabaya

√ Cerita Rakyat Indonesia #134: Sawunggaling, Cerita Legenda Asal Surabaya - Selamat berjumpa kembali sahabat SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, Senang dapat bertemu anda kembali untuk membahas materi atau artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #134: Sawunggaling, Cerita Legenda Asal Surabaya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga pembahasan postingan atau artikel kategori Artikel Cerita Rakyat, Artikel Dongeng, yang kami tulis ini dapat anda pahami. Tanpa memperpanjang basa-basi lagi, kami sampaikan selamat membaca.

Seberapa dalam artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #134: Sawunggaling, Cerita Legenda Asal Surabaya ini dapat kami bahas dan jabarkan kepada anda, kiranya tidak mengurangi makna. Kami hanya berpesan kepada pembaca SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, jadikan artikel kami ini sebagai materi tambahan. Jika masih kurang lengkap, pembaca dapat menambah wawasan dengan mencari artikel serupa diblog lainnya atau menanyakan langsung kepada pakar yang mahir dengan masalah √ Cerita Rakyat Indonesia #134: Sawunggaling, Cerita Legenda Asal Surabaya. Selamat menambah wawasan!

√ Cerita Rakyat Indonesia #134: Sawunggaling, Cerita Legenda Asal Surabaya

Cerita rakyat Jaka Barek atau Sawunggaling atau Raden Mas Tumenggung Sawunggaling merupakan salah satu cerita legenda Surabaya. Ia dikenal sebagai tokoh sejarah, yang masih belum banyak diceritakan sejarah Indonesia. Sehingga, akhirnya penyampaiannya pun dilakukan dari mulut ke mulut.

Salah satu versi dari tokoh sejarah ini akan saya ceritakan berikut. Selamat membaca.

***

Ketika pulang ke rumah, muka Jaka Barek merah padam. Rupanya, ia menahan marah karena teman-temannya mengejek dirinya adalah anak haram. Di rumah, ia menemui ibunya yang ketika itu tengah bersama kakek - neneknya.

"Ibu, aku nggak tahan lagi," kata Jaka.

"Ada apa anakku. Kenapa wajahmu ditekuk seperti itu?" timpal ibunya, Dewi Sangkrah.

"Ibu harus menjelaskan kepadaku, siapa sebenarnya bapakku. Kalau sudah meninggal tunjukkan makamnya, kalau masih hidup katakan dimana dia. Gara-gara dia aku sering diejek teman-temanku.

Dewi Sangkrah menghela napas, kemudian menengok ke arah kakak - nekek Jaka Barek. Memang sudah waktunya bagi dirinya untuk menjelaskan siapa sebenarnya bapak Jaka Barek. "Memang sudah sepatutnya ibu bercerita kepadamu. Dan ini waktu yang tepat. Bapak kamu itu masih hidup, Nak."

"Benarkah?" Mata Jaka Barek berbinar-binar, "Kalau begitu dimanakah dia?"

"Bapak kamu seorang Adipati di Kadipaten Surabaya. Namanya Jayengrana. Kesanalah kamu harus mencari untuk menemui bapakmu," kata Dewi Sangkrah.

***

 merupakan salah satu cerita legenda Surabaya √  Cerita Rakyat Indonesia #134: Sawunggaling, Cerita Legenda Asal Surabaya
Ilustrasi Sawunggaling.

Jaka Barek pun berniat mendatangi Kadipaten Surabaya untuk menemui bapaknya. Sesampainya disana, di depan gapura masuk, ia dicegat prajurit penjaga.

"Siapa kamu?"

"Saya Jaka Barek."

"Apa keperluanmu datang kemari?"

"Saya mau bertemu Adipati," jawab Jaka Barek.

"Tidak bisa. Lebih baik kau pergi sebelum kuusir dengan paksa," bentak prajurit itu.

"Tidak sebelum aku bertemu dengan Adipati Jayengrana," sahut Barek.

Tak tahan melihat tingkah Jaka Barek, prajurit penjaga itu segera menyerangnya. Jaka Barek melawan serangan itu.

Perkelahian itu diketahui oleh Sawungsari dan Sawungrana. Keduanya putra Adipati Jayengrana. Mereka melerai perkelahian tersebut. Tapi, setelah mengetahui maksud Jaka Barek yang ingin menemui Adipati Jayengrana karena mengaku-aku sebagai anaknya, sebagai hal yang mencurigakan. Mereka justru berkelahi dengan Jaka Barek.

Namun, semua itu terhenti saat Jayengrana mendatangi keributan itu. Ia menanyakan pada Jaka Barek apa maksud kedatangannya. Jaka Barek mengatakan jika dirinya datang untuk menemui bapaknya, Jayengrana.

"Apa yang membuktikan jika kamu ini anakku? Siapa nama ibumu?" tanya Jayengrana.

"Nama ibuku Dewi Sangkrah. Aku membawa ini, selendang Cinde Puspita."

Adipati Jayengrana mengenali itu semua. Ia percaya sekarang jika Jaka Barek adalah anaknya. Kepada Sawungsari dan Sawungrana, Jaka Barek diperkenalkan sebagai saudara. Begitulah, Jaka Barek kemudian berganti nama menjadi Sawunggaling.

***

Zaman mereka hidup, para kompeni Belanda sudah masuk ke tanah Jawa. Kadipaten Surabaya pun didtangi oleh utusan Belanda bernama Kapten Knol yang membawa surat dari Jenderal De Boor. Inti surat itu isinya mengakuisisi Kadipaten Surabaya dan Adipati Jayengrana dicabuk haknya sebgai adipati karena menolak bekerjasama dengan Belanda.

Disaat bersamaan ada woro-woro yang sebutkan jika di alun-alun Surabaya telah diadakan sayembara sodoran (perang tanding prajurit berkuda bersenjata tombak) dengan memanah umbul-umbul Yunggul Yuda. Hadiah bagi pemenang adalah diangkat sebagai Adipati Surabaya.

Adipati Jayengrana memerintah Sawungsari dan Sawungrana untuk mengikutinya. Di waktu yang berbarengan Sawunggaling juga turut serta. Dia pun memenangkan sayembara tersebut. Karena itu, ia diangkat jadi Adipati Surabaya. Plus, ia dinikahkan dengan putri Amangkurat Agung Kartasura, yaitu Nini Sekat Kedaton.

Kedua saudaranya iri. Mereka ingin mencelakai Sawunggaling dengan membubuhkan racun di minumannya. Beruntung, aksi tersebut diketahui oleh Adipati Cakraningrat dari Madura. Sehingga, berhasil digagalkan. Adipati Cakraningrat memberitahu jika Sawunggaling dikerjai dua saudaranya yang telah menjadi antek Belanda karena rasa irinya.

Sejak itu, Sawunggaling bertekad hancurkan Belanda. Dalam suatu pertempuran, ia berhasil hancurkan pasukan Belanda dan membunuh Jenderal De Boor.

-------
Baca kumpulan cerita rakyat Indonesia lainnya di sini.


Penutup Artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #134: Sawunggaling, Cerita Legenda Asal Surabaya

Demikian artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #134: Sawunggaling, Cerita Legenda Asal Surabaya kali ini, semoga bisa memberi manfaat untuk anda semua pembaca blog SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM. Allright, sampai jumpa pada postingan artikel lainnya.

Baru saja anda membaca artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #134: Sawunggaling, Cerita Legenda Asal Surabaya dengan alamat link https://smkn1serikualalobam.blogspot.com/2010/01/cerita-rakyat-indonesia-134.html

Artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #134: Sawunggaling, Cerita Legenda Asal Surabaya ini kami arsipkan pada kategori Cerita Rakyat Dongeng.

Post a Comment for "√ Cerita Rakyat Indonesia #134: Sawunggaling, Cerita Legenda Asal Surabaya"