Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Cerita Rakyat Indonesia #115: Angkri, Jagoan Tanjung Priok yang Angkuh

√ Cerita Rakyat Indonesia #115: Angkri, Jagoan Tanjung Priok yang Angkuh - Selamat berjumpa kembali sahabat SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, Senang dapat bertemu anda kembali untuk membahas materi atau artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #115: Angkri, Jagoan Tanjung Priok yang Angkuh, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga pembahasan postingan atau artikel kategori Artikel Cerita Rakyat, Artikel Jakarta, yang kami tulis ini dapat anda pahami. Tanpa memperpanjang basa-basi lagi, kami sampaikan selamat membaca.

Seberapa dalam artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #115: Angkri, Jagoan Tanjung Priok yang Angkuh ini dapat kami bahas dan jabarkan kepada anda, kiranya tidak mengurangi makna. Kami hanya berpesan kepada pembaca SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, jadikan artikel kami ini sebagai materi tambahan. Jika masih kurang lengkap, pembaca dapat menambah wawasan dengan mencari artikel serupa diblog lainnya atau menanyakan langsung kepada pakar yang mahir dengan masalah √ Cerita Rakyat Indonesia #115: Angkri, Jagoan Tanjung Priok yang Angkuh. Selamat menambah wawasan!

√ Cerita Rakyat Indonesia #115: Angkri, Jagoan Tanjung Priok yang Angkuh

Pada masa Hindia Belanda dikenal seorang jagoan silat dari Tanjung Priok bernama Angkri. Menurut cerita rakyat Indonesia, berbekal kemampuan silatnya, Angkri banyak ditakuti lawan-lawannya dan namanya mentereng ke seantero cerita rakyat Nusantara yang melegenda. Bagaimanakah cerita selengkapnya?

Cerita Rakyat: Angkri, Jagoan Tanjung Priok

Sudah jamak kalau di Pelabuhan Tanjung Priok selalu ramai kapal-kapal pedagang dari dalam maupun luar daerah yang berlabuh untuk bongkar muat berbagai jenis barang dagang, seperti hasil bumi, barang pecah belah, kain sutra, dan sebagainya. Setelah dibongkar (diturunkan) dari kapal, barang-barang itu kemudian di gudang.

Kegiatan bongkar muatan ini kemudian diintip oleh Angkri—jagoan di wilayah sekitar situ yang tindak tanduknya sudah terkenal sombong dan angkuh. Bersama dua kawannya, Bai dan Madun, pada malam harinya Angkri mencuri barang-barang pecah belah yang dipunyai opsinder Bloomekomp. Aksi itu mereka lakukan dengan mudah tanpa halangan berarti.

Gudang Opsinder Bloomekomp Dibobol Orang

Keesokan harinya, saat mengecek gudangnya, opsinder Bloomekomp terpana melihat pintu gudang terbuka. Begitu masuk ke dalam gudang, opsinder Bloomekomp jadi tambah yakin kalau beberapa barangnya telah diambil orang tanpa seizinnya.

'Siapa orang yang mengambil barang-barang ik*?' batin opsinder Bloomekomp.

Tanpa menunggu lama, opsinder Bloomekomp segera melapor pada kepala opas**. Setelah melakukan penyelidikan dengan seksama, kepala opas berkesimpulan kalau yang mengambil barang-barang opsinder Bloomekomp adalah Angkri. Kesimpulan ini kemudian dilaporkan kepada opsinder Bloomekomp.

"Setelah melakukan penyelidikan, kami berkesimpulan bahwa yang telah mengambil barang-barang meeneer adalah Angkri," kata kepala opas. Kepala opas, Bek Kasan beserta anak buahnya kemudian melakukan pengejaran.

Kepala Opas Memburu Angkri

Kepala opas bertanya pada banyak orang mengenai keberadaan Angkri. Tapi, hampir sembilan puluh sembilan persen orang yang ditanya olehnya mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui keberadaan Angkri. Hal itu nyaris membuatnya putus asa dan berhenti mengejar Angkri. Namun, terlihat titik terang ketika ada seseorang yang mengatakan kalau Angkri tengah menuju ke Kota Intan. Berangkatlah mereka semua menuju Kota Intan.

Perkelahian

Sementara kepala opas mencari jejak, Angkri dan kawan-kawan sudah sampai di rumah temannya, Pak Ocin, di daerah Kota Intan. Saat itu, Pak Ocin juga tengah kedatangan tamu, yaitu Kasun dan istrinya. Mereka semua teman lama.

Setelah beramah tamah barang sebentar, Angkri menyampaikan maksudnya.

"Begini, Pak Ocin, kedatangan kami kemari adalah untuk menitipkan barang-barang ini di rumahmu. Sementara aye mencari kapal. Besok pagi, aye sama teman-teman akan mengambilnya lagi."

Pak Ocin melihat barang-barang yang dibawa Angkri dkk. Ia sudah menduga bahwa barang-barang yang dibawa Angkri dkk. adalah barang curian. Maka, Pak Ocin menolaknya.

"Kagak bisa, Kri!" jawab Pak Ocin, "Gue kagak mau rumah gue dititipin barang curian."

Mendengar hal itu, sontak Angkri dkk. marah. Bai dan Madun mencabut golok untuk mengintimidasi Pak Ocin. Kasun yang sedari tadi diam, segera bersuara untuk meredakan ketegangan.

"Sabar, Dun! Sabar, Baik! Jangan kalian lakukan itu. Bukankah kita semua adalah teman lama?"

Suara Kasun ditanggapi oleh kepretan Angkri. Kena pelipis Kasun hingga berdarah.

Pada masa Hindia Belanda dikenal seorang jagoan silat dari Tanjung Priok bernama Angkri √  Cerita Rakyat Indonesia #115: Angkri, Jagoan Tanjung Priok yang Angkuh
"Itu buat bagian lo, Sun!" teriak Angkri.

Naik pitam-lah Kasun mendapat perlakuan seperti itu. Perkelahian di antara Kasun dan Angkri dkk. tak dapat dihindari. Walaupun tangguh, Kasun tak berkutik di hadapan tiga orang jagoan Betawi. Ia pun kalah. Angkri, Bai dan Madun segera meninggalkan tkp.

Angkri Menerima Hukuman

Tidak lama kemudian, kepala opas, Bek Kasan, dan anak buahnya sampai di rumah Pak Ocin. Tanpa ditanya sekalipun, mereka sudah tahu kalau yang melakukannya adalah Angkri dkk.

“Angkri dan kawan-kawan sudah melarikan diri tidak lama sebelum kalian datang,” kata Pak Ocin menjelaskan.

Kepala opas, Bek Kasan, dan anak buahnya tidak membuang waktu, yang dalam tempo singkat berhasil menyusulnya.

“Hei, Angkri, serahin diri lo!” teriak kepala opas.

Angkri menengok. “Lebih baik lo cincang gue, daripada gue harus nyerahin diri sama lo!”

Para jagoan silat Betawi itu segera berkelahi. Namun, sepertinya perkelahian tidak seimbang. Pihak Angkri yang lelah akibat berkelahi dengan Kasun dan membawa barang, akhirnya berhasil dibekuk.

Cerita rakyat ini diakhiri oleh hukuman untuk Angkri dkk. Pengadilan memutuskan Bai dan Madun dihukum bui selama beberapa tahun. Sedangkan, Angkri sendiri dijatuhi hukuman gantung. Nasib jagoan Tanjung Priok pun tamat sampai di sini.[]

----------
* Ik = saya.
** Opas = polisi.
*** Meeneer = tuan.

Silakan pilih melalui link kumpulan cerita rakyat Indonesia, jika ingin membaca cerita lainnya?


Penutup Artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #115: Angkri, Jagoan Tanjung Priok yang Angkuh

Demikian artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #115: Angkri, Jagoan Tanjung Priok yang Angkuh kali ini, semoga bisa memberi manfaat untuk anda semua pembaca blog SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM. Allright, sampai jumpa pada postingan artikel lainnya.

Baru saja anda membaca artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #115: Angkri, Jagoan Tanjung Priok yang Angkuh dengan alamat link https://smkn1serikualalobam.blogspot.com/2010/01/cerita-rakyat-indonesia-115-angkri.html

Artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #115: Angkri, Jagoan Tanjung Priok yang Angkuh ini kami arsipkan pada kategori Cerita Rakyat Jakarta.

Post a Comment for "√ Cerita Rakyat Indonesia #115: Angkri, Jagoan Tanjung Priok yang Angkuh"