√ 4 Kiat Praktis Menulis Naskah Drama
√ 4 Kiat Praktis Menulis Naskah Drama - Selamat berjumpa kembali sahabat SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, Senang dapat bertemu anda kembali untuk membahas materi atau artikel √ 4 Kiat Praktis Menulis Naskah Drama, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga pembahasan postingan atau artikel kategori
Artikel Drama,
Artikel Tips Menulis, yang kami tulis ini dapat anda pahami. Tanpa memperpanjang basa-basi lagi, kami sampaikan selamat membaca.
Seberapa dalam artikel √ 4 Kiat Praktis Menulis Naskah Drama ini dapat kami bahas dan jabarkan kepada anda, kiranya tidak mengurangi makna. Kami hanya berpesan kepada pembaca SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, jadikan artikel kami ini sebagai materi tambahan. Jika masih kurang lengkap, pembaca dapat menambah wawasan dengan mencari artikel serupa diblog lainnya atau menanyakan langsung kepada pakar yang mahir dengan masalah √ 4 Kiat Praktis Menulis Naskah Drama. Selamat menambah wawasan!
Baru saja anda membaca artikel √ 4 Kiat Praktis Menulis Naskah Drama dengan alamat link https://smkn1serikualalobam.blogspot.com/2010/01/4-kiat-praktis-menulis-naskah-drama.html
Seberapa dalam artikel √ 4 Kiat Praktis Menulis Naskah Drama ini dapat kami bahas dan jabarkan kepada anda, kiranya tidak mengurangi makna. Kami hanya berpesan kepada pembaca SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, jadikan artikel kami ini sebagai materi tambahan. Jika masih kurang lengkap, pembaca dapat menambah wawasan dengan mencari artikel serupa diblog lainnya atau menanyakan langsung kepada pakar yang mahir dengan masalah √ 4 Kiat Praktis Menulis Naskah Drama. Selamat menambah wawasan!
√ 4 Kiat Praktis Menulis Naskah Drama
Pada dasarnya naskah drama adalah karya sastra fiksi yang bentuknya sama seperti cerpen dan novel. Letak perbedaannya, untuk cerpen atau novel, bentuknya naratif yang memenuhi seluruh halaman dari kiri ke kanan. Sementara, naskah drama ditulis dengan dialog antartokoh dan anotasi* tingkah laku tokoh-tokoh di dalamnya.
Langkah-langkah Menulis Naskah Drama
1. Tentukan Ide Cerita
Hal pertama yang harus ditentukan adalah ide cerita yang menjadi gambaran dasar cerita. Sejatinya, ide dasar merupakan konflik. Bukankah setiap cerita berisi konflik? Kalau tidak ada konflik, bisa dipastikan sebuah cerita akan membosankan. Ide cerita dapat mengambil dari kisah kehidupan sehari-hari. Contoh, seorang siswa baru sering dijahili teman-teman sekelasnya. Atau bisa juga menyadur dari karya sastra penulis lain, semisal cerpen, cerita rakyat, dongeng, cerita wayang, dll.
“Bolehkah mengambil ide cerita dari karya yang sudah dipublish, seperti cerpen atau novel?”Bolehkah mengambil ide cerita dari karya yang sudah dipublish, seperti cerpen atau novel? Boleh. Banyak penulis besar, yang menyadur atau terinspirasi karya yang sudah dipublish sebagai bagian dari mempelajari teknik menulis. Namun, yang patut diperhatikan dalam menyadur atau terinspirasi karya lain adalah tetap menjaga kode etik dalam berkarya.
2. Buat sinopsis cerita
Sesudah menentukan ide cerita, tuliskan ide cerita itu dalam sinopsis pendek. Panjangnya kira-kira setengah sampai satu halaman. Beri gambaran umum dari ide cerita yang telah didapat ke dalam sinopsis cerita ini. Tentukan peristiwa yang akan menjadi sumber cerita.
“Ingat 5w + 1h (where, when, why, what, who, and how).”
Dengan begitu, diperoleh gambaran peristiwa apa saja yang akan terjadi. Di samping itu, dapat diperkirakan siapa tokohnya, di mana tempat kejadiannya, dan kapan terjadinya. Ingat 5w + 1h (where, when, why, what, who, and how). Alur (plot) pun akan dapat ditentukan. Saya memiliki beberapa contoh membuat sinopsis cerita dari kumpulan cerita rakyat Indonesia.
3. Start Menulis
"Ada waktu merevisi."
Semua sudah tersedia! Tinggal menuliskannya saja. Apa yang melintas di kepala tulis saja. Jangan takut salah dulu. Ada waktu merevisi. Yang penting sekarang tuliskan saja berdasarkan sinopsis yang sudah dibuat. Jika belum memahami bentuk naskah drama, silakan baca-baca di contoh naskah drama.
4. Revisi
Sesudah menuliskan semuanya, saatnya merevisi. Mulai dari ejaan, tanda baca, cara menulis, sampai masalah ide cerita. Cerita dapat berkembang dan berubah sesuai berkembangnya pemahaman. Yang harus diingat dalam proses ini adalah harus ditentukan kapan saat berhenti merevisi.
"Yang harus diingat dalam proses ini adalah harus ditentukan kapan saat berhenti merevisi."
Bayangkan saja, jika karya yang sudah ditulis tidak ada benarnya, tentu takkan pernah diterbitkan atau dipublish. Jadi, tentukan batas waktu memperbaiki. Tidak masalah karya kita jelek, setidaknya kita telah menulis sebuah karya. Berikutnya tulis lagi karya yang baru dan lebih bagus.[]
----------
Sumber inspirasi: "Kitab Teater" karya Nano Riantiarno; "Melejitkan Otak lewat Gaya Menulis Bebas" karya Jubilee Enterprise.
----------
* penjelasan.
----------
Sumber inspirasi: "Kitab Teater" karya Nano Riantiarno; "Melejitkan Otak lewat Gaya Menulis Bebas" karya Jubilee Enterprise.
----------
* penjelasan.
Penutup Artikel √ 4 Kiat Praktis Menulis Naskah Drama
Demikian artikel √ 4 Kiat Praktis Menulis Naskah Drama kali ini, semoga bisa memberi manfaat untuk anda semua pembaca blog SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM. Allright, sampai jumpa pada postingan artikel lainnya.
Baru saja anda membaca artikel √ 4 Kiat Praktis Menulis Naskah Drama dengan alamat link https://smkn1serikualalobam.blogspot.com/2010/01/4-kiat-praktis-menulis-naskah-drama.html
Artikel √ 4 Kiat Praktis Menulis Naskah Drama ini kami arsipkan pada kategori Drama Tips Menulis.
Post a Comment for "√ 4 Kiat Praktis Menulis Naskah Drama"