√ Cerita Rakyat Indonesia #99: I Cikampeng
√ Cerita Rakyat Indonesia #99: I Cikampeng - Selamat berjumpa kembali sahabat SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, Senang dapat bertemu anda kembali untuk membahas materi atau artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #99: I Cikampeng, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga pembahasan postingan atau artikel kategori
Artikel Bali,
Artikel Cerita Rakyat, yang kami tulis ini dapat anda pahami. Tanpa memperpanjang basa-basi lagi, kami sampaikan selamat membaca.
Seberapa dalam artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #99: I Cikampeng ini dapat kami bahas dan jabarkan kepada anda, kiranya tidak mengurangi makna. Kami hanya berpesan kepada pembaca SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, jadikan artikel kami ini sebagai materi tambahan. Jika masih kurang lengkap, pembaca dapat menambah wawasan dengan mencari artikel serupa diblog lainnya atau menanyakan langsung kepada pakar yang mahir dengan masalah √ Cerita Rakyat Indonesia #99: I Cikampeng. Selamat menambah wawasan!
"Apa yang kamu lakukan terhadap dirimu sendiri, Cikampeng?"
"Aku sedang mati."
"Kalau kamu mati, kok bisa bicara?" tanya mereka tertawa geli.
"Ini cuma bicara. Tadi malam, aku malah bisa berjalan dan membuat lubang di sini."
Meledaklah tawa orang-orang itu.
Lalu, salah seorang yang dari mereka yang tidak ikut tertawa berkata, "Kenapa ditertawakan sih? Kalian semua tahu, ia ini orang tolol. Kasihanilah ia, ayo kita gali."
Mereka pun menggali dan mengangkat I Cikampeng. Dan mereka bertanya, "Kenapa kamu mengira dirimu sudah mati?"
I Cikampeng menjawab polos, "Waktu istriku berbau busuk, kalian mengatakan mereka sudah mati. Semalam, aku mencium bau busuk dari tubuhku. Berarti aku sudah mati. Karena itu, kutanam sendiri tubuhku, biar irit ongkos."
"Otak udang! Kalau orang mati, selain berbau busuk, juga tidak bernapas lagi. Kamu kan masih bernapas. Oiya, ngomong-ngomong apa yang berbau busuk? Apa mungkin kamu kentut?"
"Bukan, bukan kentut. Pantatku hanya keluar angin," jawab I Cikampeng polos.
Mendengar perkataan I Cikampeng tersebut, pecahlah tawa mereka semua.
***
Cerita rakyat Indonesia ini ditulis ulang berdasarkan sumber dari Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Deputi Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya Bagian Proyek Pengkajian dan Pemanfaatan Sejarah dan Tradisi Bali. 2002. Cerita Rakyat Daerah Bali. Denpasar: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Baru saja anda membaca artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #99: I Cikampeng dengan alamat link https://smkn1serikualalobam.blogspot.com/2010/01/cerita-rakyat-indonesia-99-i-cikampeng.html
Seberapa dalam artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #99: I Cikampeng ini dapat kami bahas dan jabarkan kepada anda, kiranya tidak mengurangi makna. Kami hanya berpesan kepada pembaca SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, jadikan artikel kami ini sebagai materi tambahan. Jika masih kurang lengkap, pembaca dapat menambah wawasan dengan mencari artikel serupa diblog lainnya atau menanyakan langsung kepada pakar yang mahir dengan masalah √ Cerita Rakyat Indonesia #99: I Cikampeng. Selamat menambah wawasan!
√ Cerita Rakyat Indonesia #99: I Cikampeng
Menulis leak. Tapi, setelah memperhatikan dengan seksama, mereka yakin bahwa itu kepala I Cikampeng. Setelah yakin, mereka menghampiri I Cikampeng."Apa yang kamu lakukan terhadap dirimu sendiri, Cikampeng?"
"Aku sedang mati."
"Kalau kamu mati, kok bisa bicara?" tanya mereka tertawa geli.
"Ini cuma bicara. Tadi malam, aku malah bisa berjalan dan membuat lubang di sini."
Meledaklah tawa orang-orang itu.
Lalu, salah seorang yang dari mereka yang tidak ikut tertawa berkata, "Kenapa ditertawakan sih? Kalian semua tahu, ia ini orang tolol. Kasihanilah ia, ayo kita gali."
Mereka pun menggali dan mengangkat I Cikampeng. Dan mereka bertanya, "Kenapa kamu mengira dirimu sudah mati?"
I Cikampeng menjawab polos, "Waktu istriku berbau busuk, kalian mengatakan mereka sudah mati. Semalam, aku mencium bau busuk dari tubuhku. Berarti aku sudah mati. Karena itu, kutanam sendiri tubuhku, biar irit ongkos."
"Otak udang! Kalau orang mati, selain berbau busuk, juga tidak bernapas lagi. Kamu kan masih bernapas. Oiya, ngomong-ngomong apa yang berbau busuk? Apa mungkin kamu kentut?"
"Bukan, bukan kentut. Pantatku hanya keluar angin," jawab I Cikampeng polos.
Mendengar perkataan I Cikampeng tersebut, pecahlah tawa mereka semua.
***
Cerita rakyat Indonesia ini ditulis ulang berdasarkan sumber dari Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Deputi Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya Bagian Proyek Pengkajian dan Pemanfaatan Sejarah dan Tradisi Bali. 2002. Cerita Rakyat Daerah Bali. Denpasar: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Penutup Artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #99: I Cikampeng
Demikian artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #99: I Cikampeng kali ini, semoga bisa memberi manfaat untuk anda semua pembaca blog SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM. Allright, sampai jumpa pada postingan artikel lainnya.
Baru saja anda membaca artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #99: I Cikampeng dengan alamat link https://smkn1serikualalobam.blogspot.com/2010/01/cerita-rakyat-indonesia-99-i-cikampeng.html
Artikel √ Cerita Rakyat Indonesia #99: I Cikampeng ini kami arsipkan pada kategori Bali Cerita Rakyat.
Post a Comment for "√ Cerita Rakyat Indonesia #99: I Cikampeng"