√ Cerita dongeng pelatuk penolong
√ Cerita dongeng pelatuk penolong - Selamat berjumpa kembali sahabat SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, Senang dapat bertemu anda kembali untuk membahas materi atau artikel √ Cerita dongeng pelatuk penolong, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga pembahasan postingan atau artikel kategori
Artikel Dongeng, yang kami tulis ini dapat anda pahami. Tanpa memperpanjang basa-basi lagi, kami sampaikan selamat membaca.
Seberapa dalam artikel √ Cerita dongeng pelatuk penolong ini dapat kami bahas dan jabarkan kepada anda, kiranya tidak mengurangi makna. Kami hanya berpesan kepada pembaca SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, jadikan artikel kami ini sebagai materi tambahan. Jika masih kurang lengkap, pembaca dapat menambah wawasan dengan mencari artikel serupa diblog lainnya atau menanyakan langsung kepada pakar yang mahir dengan masalah √ Cerita dongeng pelatuk penolong. Selamat menambah wawasan!
Burung-burung itu tidak hanya bernaung mencari kesejukan dibawah pohon oak, melainkan bernyanyi riang mengekspresikan kegembiraan.
Hanya satu burung yang tidak bernyanyi ketika berada di bawah pohon oak. Dia adalah burung pelatuk.
Saat datang, pelatuk tidak bernyanyi seperti yang lainnya, tapi malah mematuk batang pohon oak.
Hal itu membuat pohon oak marah. "Hei pelatuk apa yang kamu lakukan itu membuatku sakit tauk!" kata pohon oak menghardik.
"Aku mencari ulat yang menggerogoti batangmu," sahut pelatuk, "Kamu akan mati jika ulat ini terus menggerogoti batangmu."
"Tidak, aku baik-baik saja!" pekik pohon oak, "Sebaiknya kamu pergi dari sini, segera!"
(Baca: Rahasia Suara Jangkrik Begitu Nyaring)
Waktu berlalu, pohon oak tak seperti dulu. Daun-daunnya kering dan berguguran. Sementara batang dan rantingnya mengering. Dia terlihat sangat tua dan kesakitan.
Hewan-hewan yang bernaung dibawahnya pun tak ada lagi. Burung-burung yang bernyanyi riang kini sudah pergi.
Burung pelatuk yang kebetulan lewat hinggap di salah satu ranting pohon oak. "Pohon oak, apa yang terjadi padamu?" tanyanya.
Pohon oak mengungkapkan, "Belakangan ini aku merasa sakit. Daunku rontok. Batangku kering. Tampaknya apa yang kamu katakan soal ulat di dalam batangku beberapa waktu lalu benar. Aku merasakan ada sesuatu yang bergerak-gerak."
Pelatuk tersenyum, lalu berkata, "Kalau begitu, boleh aku mematuki batangmu untuk mencari ulat itu?"
"Ya silakan pelatuk!" pinta pohon oak.
Pohon oak menahan rasa sakit akibat dipatuki pelatuk.
Beberapa lama kemudian, pelatuk hinggap di salah satu rantingnya lagi. "Selesai," kata pelatuk, "Semua ulat di batangmu sudah habis kumakan. Aku kenyang."
"Terimakasih pelatuk."
"Ya, sekarang waktunya bagiku untuk pergi," pelatuk pun terbang tinggi kembali ke sarangnya yang asli.
(Baca: Makanan Khas Italia yang Mendunia)
Setelah beberapa waktu, daun-daun pohon oak kembali tumbuh dan batang-batangnya kuat bertenaga lagi. Hewan-hewan yang bernaung dibawah pohon oak kembali. Burung-burung mulai bernyanyi-nyanyi.
Pelatuk datang hinggap di pohon oak juga. Dia tampak senang keadaan kembali seperti semula. "Kamu tampak sehat."
"Ya, semua berkat dirimu, terimakasih!" sahut pohon oak. "Kamu mau mencari ulat lagi di batangku?"
"Wah tentu dong jika diizinkan," pelatuk pun segera mematuk-matuki pohon oak lagi.
Baru saja anda membaca artikel √ Cerita dongeng pelatuk penolong dengan alamat link https://smkn1serikualalobam.blogspot.com/2010/01/cerita-dongeng-pelatuk-penolong.html
Seberapa dalam artikel √ Cerita dongeng pelatuk penolong ini dapat kami bahas dan jabarkan kepada anda, kiranya tidak mengurangi makna. Kami hanya berpesan kepada pembaca SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM, jadikan artikel kami ini sebagai materi tambahan. Jika masih kurang lengkap, pembaca dapat menambah wawasan dengan mencari artikel serupa diblog lainnya atau menanyakan langsung kepada pakar yang mahir dengan masalah √ Cerita dongeng pelatuk penolong. Selamat menambah wawasan!
√ Cerita dongeng pelatuk penolong
Di sebuah negeri dongeng nun jauh disana, ada sebuah pohon oak tua yang sangat besar dan memiliki daun yang rimbun. Banyak binatang bernaung dibawahnya karena sejuk. Tak terkecuali burung-burung negeri dongeng.Burung-burung itu tidak hanya bernaung mencari kesejukan dibawah pohon oak, melainkan bernyanyi riang mengekspresikan kegembiraan.
Hanya satu burung yang tidak bernyanyi ketika berada di bawah pohon oak. Dia adalah burung pelatuk.
Saat datang, pelatuk tidak bernyanyi seperti yang lainnya, tapi malah mematuk batang pohon oak.
Hal itu membuat pohon oak marah. "Hei pelatuk apa yang kamu lakukan itu membuatku sakit tauk!" kata pohon oak menghardik.
"Aku mencari ulat yang menggerogoti batangmu," sahut pelatuk, "Kamu akan mati jika ulat ini terus menggerogoti batangmu."
"Tidak, aku baik-baik saja!" pekik pohon oak, "Sebaiknya kamu pergi dari sini, segera!"
(Baca: Rahasia Suara Jangkrik Begitu Nyaring)
Waktu berlalu, pohon oak tak seperti dulu. Daun-daunnya kering dan berguguran. Sementara batang dan rantingnya mengering. Dia terlihat sangat tua dan kesakitan.
Hewan-hewan yang bernaung dibawahnya pun tak ada lagi. Burung-burung yang bernyanyi riang kini sudah pergi.
Burung pelatuk yang kebetulan lewat hinggap di salah satu ranting pohon oak. "Pohon oak, apa yang terjadi padamu?" tanyanya.
Pohon oak mengungkapkan, "Belakangan ini aku merasa sakit. Daunku rontok. Batangku kering. Tampaknya apa yang kamu katakan soal ulat di dalam batangku beberapa waktu lalu benar. Aku merasakan ada sesuatu yang bergerak-gerak."
Pelatuk tersenyum, lalu berkata, "Kalau begitu, boleh aku mematuki batangmu untuk mencari ulat itu?"
"Ya silakan pelatuk!" pinta pohon oak.
Pohon oak menahan rasa sakit akibat dipatuki pelatuk.
Beberapa lama kemudian, pelatuk hinggap di salah satu rantingnya lagi. "Selesai," kata pelatuk, "Semua ulat di batangmu sudah habis kumakan. Aku kenyang."
"Terimakasih pelatuk."
"Ya, sekarang waktunya bagiku untuk pergi," pelatuk pun terbang tinggi kembali ke sarangnya yang asli.
(Baca: Makanan Khas Italia yang Mendunia)
Setelah beberapa waktu, daun-daun pohon oak kembali tumbuh dan batang-batangnya kuat bertenaga lagi. Hewan-hewan yang bernaung dibawah pohon oak kembali. Burung-burung mulai bernyanyi-nyanyi.
Pelatuk datang hinggap di pohon oak juga. Dia tampak senang keadaan kembali seperti semula. "Kamu tampak sehat."
"Ya, semua berkat dirimu, terimakasih!" sahut pohon oak. "Kamu mau mencari ulat lagi di batangku?"
"Wah tentu dong jika diizinkan," pelatuk pun segera mematuk-matuki pohon oak lagi.
Penutup Artikel √ Cerita dongeng pelatuk penolong
Demikian artikel √ Cerita dongeng pelatuk penolong kali ini, semoga bisa memberi manfaat untuk anda semua pembaca blog SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM. Allright, sampai jumpa pada postingan artikel lainnya.
Baru saja anda membaca artikel √ Cerita dongeng pelatuk penolong dengan alamat link https://smkn1serikualalobam.blogspot.com/2010/01/cerita-dongeng-pelatuk-penolong.html
Artikel √ Cerita dongeng pelatuk penolong ini kami arsipkan pada kategori Dongeng.
Post a Comment for "√ Cerita dongeng pelatuk penolong"